Aceh * Gulee Itik * Timpan * Gulee Kepala Ikan Rambeu * Kanji Rumbi * Gulee Sirip Hiu * Mi Aceh * |
Kamis, 26 April 2012
Masakan Indonesia
Daftar Julukan Kota Di Indonesia
SUMATRA
|
JAWA BARAT
|
|
|
Cara Memberikan Nomor Halaman Di Ms.Excel
Penomoran di Microsoft Excel relatif lebih rumit bila
dibandingkan pemberian nomor di Microsoft Word tetapi bukan berarti di
Microsoft Excel penomoran tidak bisa dilakukan. Untuk membuat nomor halaman di
Microsoft Excel anda dapat menggunakan cara berikut.
1. Klik menu ribbon Page Layout, Lalu klik tombol page
setup, atau
2. Tekan tombol keyboard ALT+P,S,P
2. Tekan tombol keyboard ALT+P,S,P
3. Kemudian pada dialog Page Setup pilih tab Header / Footer
4. Tentukan hendak diletakkan dimana page number tersebut apakah di header (bagian atas dokumen), atau di Footer (bagian bawah dokumen). Misalkan pilih dan klik di footer maka klik tombol Custom Footer.
5. Selanjutnya pada dialog Footer, pilih nomor halaman akan diletakkan dimana, apakah di bagian kiri (left section), di bagian tengah (Center Section), atau di bagian kanan (Right Section). Misalkan kita ingin menaruhnya ditengah-tengah halaman, maka klik area kosong di Center Section.
6. Kemudian klik tombol Insert Page Number.
7. Pada area center section akan ada tulisan & [Page]. (anda juga bisa mengetiknya langsung)
8. Klik tombol OK untuk menutup dialog Footer
9. Klik tombol OK sekali lagi untuk menutup dialog page setup.
10. Nomor halaman (Page number) kini akan digunakan saat pencetakan dokumen.
Setelah memberikan nomor halaman, jangan lupa mengatur
margin kertas dokumen agar nomor halaman tidak tumpang tindih dengan data yang
akan ditampilkan.
Selain nomor halaman anda juga bisa memasukkan tanggal, nama
file, nama sheet dan lain sebagainya.
Senin, 23 April 2012
Segitiga Kongruen
Segitiga-segitiga Kongruen
1. Syarat Dua Segitiga yang Kongruen
Tentunya
kalian masih ingat tentang syarat dua bangun datar yang kongruen. Coba
sebutkan. Lebih lanjut, kita akan mengaplikasikannya pada salah satu bangun
datar yaitu segitiga. Sekarang coba katakan, apa yang disebut dengan segitiga
itu? Bisakah kalian sebutkan benda-benda di sekitar kita yang berbentuk
segitiga? Segitiga terangkai dari enam unsur yang terdiri dari tiga sisi dan
tiga sudut.
Dari
kegiatan yang kalian lakukan sebelumnya, apakah kedua segitiga tersebut
kongruen? Mengapa demikian? Selanjutnya, dapat kita simpulkan bahwa dua
segitiga, dikatakan kongruen jika dan hanya jika keduanya mempunyai bentuk dan
ukuran yang sama. Jika demikian, unsur-unsur yang seletak saling menutup dengan
sempurna. Jadi syarat dua segitiga yang kongruen adalah:
2. Sifat Dua Segitiga yang Kongruen
Dua
segitiga kongruen dapat ditentukan dari ketiga sisi dan sudutnya.
a.
Tiga Sisi (S - S - S)
Jika dua buah segitiga adalah kongruen maka ketiga sisi segitiga pertama sama panjang dengan ketiga sisi segitiga kedua (sisi-sisi seletak).
Jika dua buah segitiga adalah kongruen maka ketiga sisi segitiga pertama sama panjang dengan ketiga sisi segitiga kedua (sisi-sisi seletak).
b. Dua Sisi dan Satu Sudut Apit (S - Sd - S)
Dua segitiga yang kongruen maka dua sisi segitiga pertama sama dengan dua sisi segitiga kedua, dan sudut yang diapitnya sama besar.
c.
Dua Sudut dan Satu Sisi (Sd - S - Sd)
Dua segitiga yang kongruen maka dua buah sudut dari segitiga pertama sama dengan dua sudut pada segitiga kedua, dan sisi di antara kedua sudut tersebut sama panjang.
Dua segitiga yang kongruen maka dua buah sudut dari segitiga pertama sama dengan dua sudut pada segitiga kedua, dan sisi di antara kedua sudut tersebut sama panjang.
3. Perbandingan Sisi-sisi Dua Segitiga Kongruen
Jika
dua buah segitiga kongruen, maka sisi-sisi yang berada di depan sudut yang sama
besar mempunyai panjang sama. Perbandingan sisi-sisi segitiga pertama sama
dengan perbandingan sisi-sisi segitiga yang kedua.
Misalkan
Diberikan: Δ KLM = Δ PQR dengan sifat (s-sd-s)
Diketahui: KM = PR, K = P, KL = PQ
Akibatnya LM = QR
∠ L = ∠ Q
∠ M = ∠ R
Diberikan: Δ KLM = Δ PQR dengan sifat (s-sd-s)
Diketahui: KM = PR, K = P, KL = PQ
Akibatnya LM = QR
∠ L = ∠ Q
∠ M = ∠ R
1.
Syarat Dua Segitiga yang Sebangun
Perhatikan
gambar berikut ini.
Δ
ABC ~ Δ PQR sehingga berlaku pula syarat kesebangunan, yaitu:
2. Sifat Dua Segitiga yang Sebangun
a.
Sisi-sisi yang Bersesuaian Sebanding
Untuk lebih memahami sifat-sifat dua segitiga yang sebangun, mari kita lakukan kegiatan berikut ini.
Untuk lebih memahami sifat-sifat dua segitiga yang sebangun, mari kita lakukan kegiatan berikut ini.
Dari kegiatan tersebut, ternyata pada dua buah segitiga yang sebangun memiliki tiga pasang sisi-sisi yang seletak dengan perbandingan yang sama atau faktor skala k.
Kesimpulan:
b. Sudut-sudut yang Seletak Sama Besar (Sd-Sd-Sd) Masih ingatkah kalian cara menggambar sudut-sudut istimewa? Sekarang, gambarlah Δ ABC dengan besar ∠ A = 60odan ∠ C = 45o. Perhatikan gambar berikut.
Ternyata dari kegiatan tersebut kita dapat mengetahui bahwa sudut-sudut yang bersesuaian memiliki besar yang sama dan ketiga sisi yang bersesuaian sebanding. Artinya kedua segitiga itu sebangun. Jadi,
c. Satu Sudut Sama Besar dan Kedua Sisi yang Mengapitnya Sebanding (S-Sd-S)
Selain dua sifat segitiga di atas, kita dapat menentukan sifat ketiga yaitu jika salah satu sudutnya sama besar dan kedua sisi yang mengapitnya sebanding, maka kedua segitiga itu sebangun. Untuk memahaminya lakukanlah kegiatan berikut.
3. Perbandingan Sisi-sisi Dua Segitiga Sebangun
Sisi-sisi
yang bersesuaian pada dua segitiga yang sebangun adalah sebanding. Oleh karena
itu jika diketahui faktor skala perbandingannya maka kita dapat mencari panjang
sisi-sisi segitiga yang belum diketahui.
Perhatikan gambar berikut.
Δ ABC ~ Δ CDE
Dari gambar tersebut kita ketahui bahwa:
∠ DCE = ∠ ACB (berimpitan)
∠ CDE = ∠ CAB (sehadap)
∠ CED = ∠ CBA (sehadap)
Jadi ketiga sudut yang bersesuaian sama besar. Perhatikan perbandingan sisi-sisi yang seletak. Kita peroleh AC = AD + DC dan BC = BE + EC. Dengan sifat kesebangunan, maka sisi-sisi yang seletak sebanding.
D. Penerapan Konsep Kesebangunan dalam Pemecahan Masalah
Dalam
kehidupan sehari-hari banyak sekali pemanfaatan konsep kesebangunan. Pembuatan
miniatur suatu bangunan, penggambaran peta suatu daerah semuanya menggunakan konsep
kesebangunan. Lebih jelasnya perhatikan contoh berikut.
Contoh
1.10
Sebuah model/rancangan suatu pesawat terbang berskala 1 : 300. Jika panjang pesawat tersebut sesungguhnya adalah 60 meter dan jarak antara kedua ujung sayapnya 18 meter, tentukan ukuran-ukuran tersebut pada model/rancangannya.
Penyelesaian:
Misal panjang pesawat pada rancangan = x
Jarak kedua ujung sayap = y
Sebuah model/rancangan suatu pesawat terbang berskala 1 : 300. Jika panjang pesawat tersebut sesungguhnya adalah 60 meter dan jarak antara kedua ujung sayapnya 18 meter, tentukan ukuran-ukuran tersebut pada model/rancangannya.
Penyelesaian:
Misal panjang pesawat pada rancangan = x
Jarak kedua ujung sayap = y
Jadi,
panjang pesawat pada rancangan adalah 20 cm dan jarak kedua ujung sayap 6 cm.
Jenis-Jenis Bilangan
JENIS-JENIS BILANGAN
- Bilangan Asli : Bilangan asli adalah bilangan yang dimulai dari satu dan bertambah satu. yaitu 1, 2, 3, 4,. ...
- Bilangan Cacah : Bilangan Cacah adalah bilangan yang dimulai dari 0 dan bertambah satu-satu. Ada pula yang mengatakan bahwa bilangan cacah adalah gabungan dari bilangan asli dan nol, yaitu 0, 1, 2, 3, 4. ...
- Bilangan Bulat :Bilangan Bulat adalah bilangan yang terdiri dari bilangan positif dan bilangan negatif atau bilangan cacah ditambah lawan bilangan asli, yaitu. -2, -1, 0, 1, 2. ...
- Bilangan Rasional :Bilangan rasional adalah bilangan yang ditulis dalam bentuk a per b, dengan a dan b adalah bilangan bulat serta b tidak sama dengan 0. Dengan kata lain,bilangan rasional merupakan gabungan antara bilangan bulat dan bilangan pecahan, tetapi dibatasi pada pecahan desimal terbatas dan pecahan desimal terbatas berulang.
- Bilangan Irasional : Bilangan irasional adalah bilangan yang tidak dapat di tulis dalam bentuk a/b, akar2, akar,3
- Bilangan Imajiner : Bilangan imajiner adalah bilangan yang dinyatakan dengan "i" dan di defenisikan sebagai i = -1 atau i = akar -1 . akar -2 merupakan bilangan irasional, tetapi akan-2 merupakan bilangan imajiner karena tidak ada bilangan riil jika di kuadratkan menghasilkan -2
- Bilangan Kompleks : Bilangan Kompleks adalah bilangan yang ditulis dalam bentuk a + bi. Bilangan komplek biasanya digunakan untuk menylesaikan soal-soal yang berhubungan dengan penarikan akar dari bilangan-bilangan negative.
- Bilangan Riil : Bilangan Riil adalah gabungan antara bilangan Rasional dan bilangan Irasional. Bilangan Riil dilambangkan dengan huruf R
- Bilangan Positif : Bilangan Positif adalah bilangan yang berada pada deret ukur garis bilangan yang dimulai dari Nol ke arah kanan tanpa batas {0,1,2,3,...} juga meliputi angka dibelakang koma {(0,1), (0,2), (0,3), ...} dan seterusnya.
- Bilangan Negatif : Bilangan Negatif adalah negasi atau kebalikan dari bilangan positif, yaitu bilangan yang berada pada deret ukur garis bilangan yang dimulai dari -1 ke arah kiri tanpa batas {-1, -2, -3, -4, ...} juga meliputi angka di belakang koma {(-1,0), (-1,1), (-1,2), (-1,3), ...} dan seterusnya.
Langganan:
Postingan (Atom)