Contoh Naskah Drama 4 Orang
(Ketujuh orang tersebut berkumpul di KBRI Indonesia untuk Amerika
dalam rangka HUT RI sehingga mereka terlibat pembicaraan ringan)
Syamsul: Alhamdulillah, senang rasanya bisa berkumpul dengan sesama orang Indonesia di negeri orang
——
Ibu Hendra: Iya, saya juga senang bisa ikut acara ini. kebetulan
sayang tinggal agak lama disini karena menunggui anak yang habis
melahirkan.
——
Rita: bagaimana kabar Indonesia bu Rita? sudah 4th saya tidak pulang ke indonesia
——
Ibu Hendra: Kebetulan saya tinggal di Lovina, Bali, Mbak Rita. Jadi
suasananya tetap adem ayem. Tidak panas dan macet serta banyak demo
seperti di Jakarta
——
Rita: terkadang saya kangen dengan suasana macetnya Jakarta tuh bu (sambil tertawa)
——
Johan: nasi dan tempenya itu llho yang selalu bikin kangen
——
Sheila: betul banget..kalau kangen tempe sudah tidak tertahankan,
aku harus belanja ke Chinese market yang rasa tempenya jauh beda dengan
tempe Indonesia
——
Rendi: kemarin saya bertemu dengan karyawan training yang berasal
dari Belgia. Begitu dia tahu kalau saya dari Indonesia, dia langsung
mengungkapakna keinginannya untuk mengunjungi Indonesia kembali. Dia
sudah 3x ke Indonesia. terakhir dia mengunjungi Dieng dan dia sangat
terobsesi bisa mengunjungi Karimunjawa..duh jadi malu saya. Soalnya saya
malah belum pernah mengunjungi Dieng
——
Sigit: teman satu asrama saya juga selalu cerita tentang indahnya
Indonesia..cerita tentang betapa tergila – gilanya dia dengan Indonesia
——
Ibu Hendra: Anaka saya sudah 15 tahun tinggal disini. Namun sekali
saja saya tidak pernah mendengar dia ingin mengganti kewarganegaraannya
——
Syamsul: saya yakin bahwa kita semua yang ada disini ini bangga
menjadi orang Indonesia. terlepas dari segala masalah yang melilit
negara tercinta kita itu.
JUDUL: NILAI DARI SEBUAH KEJUJURAN
PEMAIN:
Guru
Murid 1
Murid 2, ketua kelas
Murid 3
Dalam suasana belajar mengajar di dalam kelas dan sedang dilakukan ulangan mendadak serta mengumpulkan tugas.
Guru: Anak – anak, silakan dikumpulkan tugas karya tulis minggu kemarin.
——
Murid 1: karya tulis dikumpulkan berdasarkan tema atau berdasarkan kelompok saja Bu?
——
Guru: berdasarkan kelompok saja..ayo ketua kelas dikumpulkan tugas karya tulis teman – temannya
(kemudian ketua kelas berjalan keliling mengumpulkan tugas karya tulis teman-temannya)
——
Guru: Karena ini merupakan tugas perorangan yang dikerjakan secara
berkelompok, maka penilian akan dilakukan berdasarkan isi dari karya
tulis dan keragan tema serta isi tulisan dalam satu kelompok.
——
Guru: Ayo kalau sudah selesai mengumpulkan tugas, masukkan tas dan buku kalian semua. Ibu akan mengadakan ulangan mendadak.
——
Murid 3: Hah, ulangan apa lagi bu? baru saja 2 hari yang lalu diadakan ulangan
——
Guru: ketua kelas, tolong dibagikan kertas folio ini ke semua siswa.
——
Murid 2: baik bu (sambil berjalan membagikan kertas folio. Suasana
ruang kelas berubah menjadi gaduh karena setiap siswa mengeluh tentang
diadakannya ulangan mendadak ini)
——
Guru: pada ulangan kali ini, Ibu ingin kalian menulis ulang tentang
inti dari karya tulis yang kalian buat. Tulis garis besarnya saja
beserta pokok – pokok kesimpulannya. Waktu yang diberikan untuk
mengerjakan ulangan ini adalah 20 menit yang dimulai dari sekarang
(kemudian siswa hening dan sibuk mengerjakan ulangan. Sedangkan bu
guru sibuk memeriksa tugas karya tulis yang tadi dikumpulkan. Ibu guru
menemukan keanehan pada tugas karya tulis milik murid 1 dimana isinya
sama persis dengan karya tulis milik murid 3. Setelah 20 menit berlalu,
kemudian kertas ulangan dikumpulkan)
——
Guru: baiklah silakan kalian istirahat. Tolong murid 1 dan murid 3 tetap disini, Ibu mau bicara
(semua siswa keluar ruang kelas kecuali murid 1 dan murid 3)
——
Guru: Ibu minta kalian berdua jujur kepada Ibu. Kenapa isi tugas
karya tulis kalian bisa sama persis, bahkan untuk titik dan komanya
sekalipun.
——
Murid 1: saya mengerjakan karya tulis itu sendiri bu
——
Murid 3: saya juga mengerjakan karya tulis saya sendiri
——
Guru: Lalu, bagaimana dengan ulangan tadi. Mengapa isi dari jawaban
ulangan kalian tidak sama dengan isi karya tulis kalian? bisa
menjelaskan ke ibu?
(lama murid 1 dan murid 3 terdiam)
——
Guru: baiklah kalau kalian tidak mau mengaku, ibu anggap kalian
tidak mengerjakan tugas karya tulis dan tidak mengikuti ulangan tadi
——
Murid 3: maaf bu. Kalau saya jujur, apakah kalau saya berkata jujur maka ibu akan memaafkan saya?
——
Guru: Ibu lebih menghargai sebuah kejujuran daripada harus melihat anak didik ibu melakukan hal yang tidak jujur.
——
Murid 3: saya mendapatkan materi untuk tugas karya tulis dari
internet bu. Saya langsung copy paste dan tidak saya baca lagi. Itulah
mengapa ulangan tadi tidak sama dengan isi karya tulis saya
——
Guru: baiklah, alasan bisa ibu terima
——
Guru: trus kamu murid 1, ada yang bisa dijelaskan ke ibu?
——
Murid 1: saya minta tolong adik saya mengerjakan tugas karya tulis
itu bu. Dan kelihatannya dia mencari sumber dari internet. Maaf bu. Saya
berjanji tidak akan mengulanginya lagi
——
Guru: Baiklah kalau begitu. Tugas karya tulis dan ulangan kalian
ibu kembalikan. kalian harus membuat karya tulis lagi dan dikumpulkan
dalam 3 hari. Setelah itu, kalian harus mengikuti ulangan susulan yang
materinya masih akan ibu pikirkan.
——
Murid 1 dan Murid 3: baik bu
Contoh Naskah Drama 5 Orang
Berikut ini adalah contoh drama 5 orang yang mengangkat tema
tentang ronda siskamling yang beberapa tahun terakhir ini mulai
dilupakan masyarakat.
JUDUL: PENTINGNYA SISKAMLING
Pemeran:
Pak Agus sebagai ketua RT
Pak Broto sebagai Hansip
Pak Bandi sebagai warga
pak Yono sebagai warga
Pak Eko sebagai warga
Setting drama berada di pos kamling saat mereka berlima sedang mendapat giliran ronda
Pak Agus: wah tetep ada yang absen ya malam ini
——
Pak Broto: sudah biasa pak..jarang sekali tim ronda dengan formasi lengkap
——
Pak Bandi: padahal kampung sebelah sudah 4 hari berturut – turut ada yang kemalingan
——
Pak Yono: loh, yang benar saja pak Bandi. Mosok sampai 4 hari berturut – turut?
——
Pak Bandi: iya betul..teman saya sekantor kan ada yang tinggal di kampung sebelah
——
Pak Eko: Bukannya kampung sebelah punya 4 hansip yang digilir siang – malam?
——
Pak Agus: wah, apapun alasannya kita tidak bisa hanya mengandalkan kerja hansip saja
——
Pak Broto: bukan untuk membela diri, tapi hansip kan juga manusia.
Terkadang ada lengahnya juga. Jadi tetap harus didampingi oleh warga
terkecuali jika dalam satu shift jaga terdiri dari minimal 2 orang
hansip
——
Pak agus: saya pribadi kok kurang setuju ya dengan kebijakan
penggantian uang bagi warga yang tidak ronda. Kesannya seperti
meremehkan keamanan kampung . Padahal kemanan kampung sangat penting kan
——
Pak Bandi: iya betul pak RT. yang kaya dan punya uang jadi menggampangkan tugasnya untuk ikut ronda
——
Pak Yono: jadi malu saya. soalnya beberapa kali saya memilih untuk membayar denda daripada ikut ronda
——
Pak Agus: sudah lah Pak Yono, tidak apa-apa. Yang sudah terlanjur
terjadi ya biar saja. yang penting setelah ini kita bersama – sama
berpartisipasi dalam menjaga keamanan kampung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar